MESJID AYA SOFYA TURKI

Masjid Aya Sofya (1453 –1935 M)

Pada masa kesultanan Utsmaniyah atau dikenal juga dengan sebutan kekaisaran Turki Ottoman, Constantinople ditaklukkan Sultan Mehmed II yang terkenal dengan nama Al-Fatih yang artinya sang penakluk. Pada hari Selasa 27 Mei 1453 Sultan Mehmed II  memasuki kota itu dan turun dari kudanya kemudian bersujud syukur kepada Allah SWT, lalu pergi ke Gereja Hagia Sophia dan memerintahkan mengubahnya menjadi masjid yang dikenal dengan nama Aya Sofya. Tanggal 1 Juni 1453 Masehi tepat pada hari Jum’at atau tiga hari setelah penaklukan, Aya Sofya langsung digunakan untuk shalat Jumat berjamaah.

Berbagai modifikasi terhadap bangunan segera dilakukan agar sesuai dengan corak dan gaya bangunan masjid. Masjid Aya Sofya juga menjadi masjid kebanggaan umat Islam sedunia. Bentuk kubah Aya Sofya menjadi inspirasi dibangunnya masjid Turki seperti Masjid Biru, Masjid Sulaiman, Masjid Sehzade dan Masjid Rustem Pasha. Kubah Aya Sofya yang menjulang ke atas dari masa Byzantium ini tetap dibiarkan, tetapi penampilan bentuk luar bangunannya kemudian dilengkapi dengan empat buah menara.

Empat menara ini, antara lain, dibangun pada masa Al-Fatih, yakni sebuah menara di bagian selatan. Ketika kekuasaan Turki Kesultanan Utsmaniyah itu dilanjutkan oleh Sultan Selim II, dibangun lagi sebuah menara di bagian timur laut. Dan pada masa Sultan Murad III, dibangun dua buah menara. Pada masa ini, pembagian ruangnya disempurnakan dengan mengubah bagian-bagian masjid yang masih bercirikan gereja.

Termasuk, mengganti tanda salib yang terpampang pada puncak kubah dengan hiasan bulan sabit dan menutupi hiasan-hiasan asli yang semula ada di dalam Gereja Hagia Sophia dengan tulisan kaligrafi Arab. Altar dan perabotan-perabotan lain yang dianggap tidak perlu, juga dihilangkan. Begitu pula patung-patung yang ada dan lukisan-lukisannya sudah dicopot atau ditutupi cat. Lantas selama hampir 500 tahun bangunan bekas Gereja Hagia Sophia berfungsi sebagai masjid.

Pada masa ‘modern’ pada tahun 1937, Presiden Pertama sekaligus pendiri Republik Turki Mustafa Kemal Ataturk mengubah status Masjid Aya Sofya menjadi museum.

Komentar