Grande Mosque de Paris atau Masjid Raya Paris adalah masjid pertama yang dibangun di Prancis dan merupakan masjid terbesar di negara Eropa Barat tersebut.
Masjid ini didirikan setelah berakhirnya Perang Dunia I sebagai tanda terima kasih Prancis kepada komunitas Muslim di sana yang ikut melawan pasukan Jerman dalam sebuah pertempuran yang berlangsung di daerah perbukitan utara Kota Verdun-sur-Meuse di wilayah bagian utara-timur Prancis pada 1916. Dalam peperangan tersebut, sekitar 100 ribu tentara Muslim tewas.
Seluruh pendanaan masjid yang dibangun di lokasi bekas Rumah Sakit Mercy ini disediakan oleh Pemerintah Prancis. Peletakan batu pertama dilakukan pada 1922.
Pada 15 Juli 1926, bangunan Grande Mosque de Paris diresmikan secara simbolis oleh Presiden Prancis saat itu, Gaston Doumergue.
Ahmad Al-Alawi (1869-1934), seorang tokoh sufi berdarah Aljazair, ditunjuk sebagai imam shalat pertama sebagai pertanda diresmikannya masjid baru di Kota Paris di hadapan Presiden Doumergue.
Dibangun di atas lahan seluas satu hektare di daerah komunitas Latin (distrik kelima di Paris), Masjid Raya Paris memperlihatkan keagungan sebuah bangunan Islam yang ditunjukkan lewat desain arsitektur dan mozaik-mozaiknya.
Masjid itu memperlihatkan aspek klasik dan perkembangan peradaban seni Islam serta bentuk ajaran yang sangat toleran dan jelas dari agama dan budaya Islam.
Masjid ini didirikan setelah berakhirnya Perang Dunia I sebagai tanda terima kasih Prancis kepada komunitas Muslim di sana yang ikut melawan pasukan Jerman dalam sebuah pertempuran yang berlangsung di daerah perbukitan utara Kota Verdun-sur-Meuse di wilayah bagian utara-timur Prancis pada 1916. Dalam peperangan tersebut, sekitar 100 ribu tentara Muslim tewas.
Seluruh pendanaan masjid yang dibangun di lokasi bekas Rumah Sakit Mercy ini disediakan oleh Pemerintah Prancis. Peletakan batu pertama dilakukan pada 1922.
Pada 15 Juli 1926, bangunan Grande Mosque de Paris diresmikan secara simbolis oleh Presiden Prancis saat itu, Gaston Doumergue.
Ahmad Al-Alawi (1869-1934), seorang tokoh sufi berdarah Aljazair, ditunjuk sebagai imam shalat pertama sebagai pertanda diresmikannya masjid baru di Kota Paris di hadapan Presiden Doumergue.
Dibangun di atas lahan seluas satu hektare di daerah komunitas Latin (distrik kelima di Paris), Masjid Raya Paris memperlihatkan keagungan sebuah bangunan Islam yang ditunjukkan lewat desain arsitektur dan mozaik-mozaiknya.
Masjid itu memperlihatkan aspek klasik dan perkembangan peradaban seni Islam serta bentuk ajaran yang sangat toleran dan jelas dari agama dan budaya Islam.
Sumber Artikel : http://www.republika.co.id
Komentar
Posting Komentar